Betangnews.com, Palangka Raya – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah, Agnes Widiastuti, mengungkapkan hasil terbaru Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2024 yang menunjukkan struktur tenaga kerja berdasarkan lapangan usaha di Kalimantan Tengah. Berdasarkan data tersebut, sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan masih menjadi sektor dengan penyerapan tenaga kerja terbesar, menyerap hingga 35,19% atau sekitar 493,44 ribu orang.
“Sektor pertanian tetap menjadi tulang punggung perekonomian Kalimantan Tengah. Meskipun kita melihat perkembangan sektor lain, namun sektor ini tetap mendominasi dan menjadi penggerak utama ekonomi daerah kita,” ujar Agnes pada Senin, 11 November 2024.
Sektor Perdagangan dan Pertambangan Menyusul Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil serta Sepeda Motor, menempati posisi kedua dalam menyerap tenaga kerja dengan kontribusi 15,94%, atau sekitar 223,59 ribu orang. Sedangkan sektor Pertambangan dan Penggalian berada di urutan ketiga, dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 9,73% atau 136,45 ribu orang.
Peningkatan Pekerja di Sektor Industri Pengolahan Agnes juga mencatat adanya perubahan signifikan dalam distribusi tenaga kerja di sektor-sektor tertentu. Salah satu sektor yang mengalami peningkatan jumlah pekerja cukup besar adalah Industri Pengolahan, yang mencatatkan kenaikan sebesar 10,92 ribu orang. Peningkatan ini menunjukkan bahwa sektor industri pengolahan di Kalimantan Tengah semakin berkembang dan mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja lokal.
Penurunan di Sektor Transportasi dan Jasa Pendidikan Namun, tidak semua sektor menunjukkan tren positif. Sektor Transportasi, Informasi, dan Komunikasi mengalami penurunan jumlah pekerja terbesar, yaitu sekitar 8,03 ribu orang. Penurunan ini menjadi perhatian karena sektor ini penting untuk mendukung konektivitas dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Sektor Jasa Pendidikan juga tercatat mengalami penurunan jumlah pekerja sebanyak 0,60 ribu orang. Agnes mencatat, perubahan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan dalam sistem pendidikan yang semakin bergantung pada teknologi digital, serta pergeseran kebutuhan tenaga kerja di bidang pendidikan.
Mendorong Kebijakan yang Tepat untuk Kesejahteraan Tenaga Kerja Secara keseluruhan, data Sakernas Agustus 2024 memberikan gambaran penting mengenai dinamika pasar tenaga kerja di Kalimantan Tengah. Agnes berharap informasi ini dapat dimanfaatkan oleh pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk merumuskan kebijakan yang lebih tepat sasaran guna meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja di daerah ini.
“Kami berharap hasil survei ini dapat digunakan sebagai dasar untuk merancang kebijakan yang mendukung penciptaan lapangan pekerjaan baru, meningkatkan keterampilan tenaga kerja, serta mengatasi tantangan yang ada di sektor-sektor yang mengalami penurunan,” tutup Agnes.
Dengan sektor pertanian yang masih dominan dan perkembangan di sektor industri pengolahan, Kalimantan Tengah diharapkan dapat terus mengoptimalkan potensi tenaga kerjanya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.