Betangnews.com, Palangka Raya – Angka kemiskinan di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mengalami peningkatan signifikan sebesar 5,26 persen per September 2024, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng. Saat ini, jumlah penduduk miskin di Kalteng tercatat mencapai 149,24 ribu orang. Kenaikan ini menjadikan Kalteng sebagai salah satu dari lima provinsi di Indonesia yang mengalami peningkatan angka kemiskinan, bersanding dengan Papua Selatan, Papua, Kepulauan Bangka Belitung, dan Jambi.
Pemerintah Provinsi Kalteng berupaya mengatasi masalah kemiskinan dengan menguatkan sektor pertanian. Kalteng diproyeksikan menjadi lumbung pangan nasional, yang diharapkan dapat berkontribusi sebagai daerah penyangga pangan untuk Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kalteng, Sri Widanarni, menyatakan bahwa terbukanya lapangan pekerjaan di sektor pertanian diharapkan dapat menekan angka kemiskinan di daerah tersebut.
Sri juga mengajak masyarakat Kalteng untuk proaktif dalam memanfaatkan lahan pribadi untuk pertanian, baik dalam skala kecil maupun besar. Dia menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam program cetak sawah agar tidak hanya bergantung pada bantuan pemerintah. Dengan keterlibatan aktif masyarakat, diharapkan pengangguran di Kalteng dapat ditekan, yang pada gilirannya akan berimbas pada penurunan angka kemiskinan. Kepala BPS Kalteng, Agnes Widiastuti, menambahkan bahwa dukungan pemerintah dalam sektor pertanian sangat penting untuk mencapai tujuan ini.
Agnes juga mengingatkan bahwa masyarakat miskin di pedesaan cenderung mencari pekerjaan di perkotaan, yang justru dapat menambah angka kemiskinan di kota. Oleh karena itu, dengan adanya program pertanian yang kuat, diharapkan masyarakat desa tidak perlu lagi merantau ke kota untuk mencari pekerjaan. Dengan demikian, sektor pertanian diharapkan dapat menjadi solusi yang efektif dalam mengatasi kemiskinan di Kalimantan Tengah.
(mitra/betangnews.com)