Betangnews.com, Palangka Raya — Pemerintah Kota Palangka Raya bergerak cepat menindaklanjuti temuan seekor ulat pada menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di MTsN 1 Palangka Raya. Insiden kecil itu justru memicu peningkatan pengawasan dan evaluasi menyeluruh untuk memastikan kualitas makanan bagi peserta didik tetap terjaga.
Pemko Lakukan Penelusuran Sumber Masalah
Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini, langsung mengerahkan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menelusuri asal masalah. Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak mengambil kesimpulan prematur dan memeriksa seluruh alur penyediaan makanan—mulai dari bahan baku, proses memasak, hingga distribusi ke sekolah. Langkah cepat ini menunjukkan bahwa pengawasan MBG berjalan responsif dan terstruktur.
Dapur Bersertifikat Harus Jaga Standar
Achmad Zaini menyampaikan bahwa setiap temuan, sekecil apa pun, menjadi perhatian serius Pemko. Ia juga menekankan bahwa dapur MBG yang memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) wajib menjaga standar kebersihan dan higienitas secara ketat. Pemerintah membuka opsi pencabutan SLHS bila ditemukan kelalaian, sebagai bentuk komitmen menjaga keamanan pangan bagi siswa.
Penguatan SOP dan Pengawasan Berkelanjutan
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Riduan, menjelaskan bahwa dapur SPPG di Jalan Diponegoro—penyedia menu untuk MTsN 1—memang telah memiliki SLHS. Namun, sertifikat tersebut tidak mengurangi kewajiban penyelenggara untuk mematuhi SOP dari awal hingga akhir proses. Dinkes memanggil pihak dapur untuk klarifikasi dan memastikan peningkatan pengawasan ke depan. Pemerintah menegaskan bahwa 22 dapur MBG di Palangka Raya tetap berada dalam pantauan rutin agar menyediakan makanan yang aman dan layak konsumsi bagi seluruh siswa.
(Ptr/betangnews.com)
