Palangka Raya, Betangnews.com – Rusia kembali meningkatkan eskalasi perang dengan Ukraina. Pada Kamis pagi waktu setempat, Rusia dilaporkan menembakkan rudal balistik jarak menengah (IRBM) hipersonik bernama Oreshnik ke kota Dnipro di Ukraina timur. Serangan ini menyebabkan kerusakan besar pada bangunan dan berpotensi melukai puluhan warga.
Oreshnik, yang dalam bahasa Rusia berarti “pohon kemiri,” merupakan bagian dari sistem senjata hipersonik Rusia yang terus dikembangkan. Rudal ini didasarkan pada model RS-26 Rubezh, sistem eksperimental yang mampu membawa muatan konvensional maupun nuklir. Dengan jangkauan hingga 5.500 kilometer, Oreshnik mampu mencapai target dengan presisi tinggi.
Serangan ini dilaporkan sebagai balasan terhadap penggunaan senjata canggih oleh Ukraina, seperti rudal Storm Shadow milik Inggris dan ATACMS dari Amerika Serikat. Pemerintah Rusia, melalui Presiden Vladimir Putin, menyebut tindakan ini sebagai respons terhadap eskalasi yang dipicu oleh dukungan militer Barat kepada Ukraina.
Menurut laporan Pentagon, Oreshnik memiliki kemampuan yang fleksibel dan dirancang untuk menyesuaikan dengan kategori rudal jarak menengah. Sementara itu, pengembangan rudal ini berlangsung meski terikat perjanjian INF sebelum tahun 2019. Serangan tersebut menambah ketegangan konflik, di mana banyak pihak khawatir dapat memicu Perang Dunia Ketiga (PD3) jika eskalasi terus meningkat.
