Betangnews.com, Palangka Raya — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) membuka peluang besar bagi perguruan tinggi untuk menguatkan implementasi Tridarma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Wilson, akademisi sekaligus Dekan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya (UPR), pada Senin (1/12/2025).
Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Pemerintah dalam MBG
Wilson menjelaskan bahwa Fakultas Pertanian UPR terlibat langsung dalam keberhasilan MBG melalui berbagai kegiatan, seperti produksi pangan lokal, penguatan kelompok tani, peningkatan kapasitas pelaku usaha desa, hingga riset inovasi bahan pangan. Program MBG mendorong kolaborasi aktif antara pemerintah dan perguruan tinggi, yang juga memberikan ruang praktik nyata bagi mahasiswa dan dosen.
Peran Badan Gizi Nasional dan Pengembangan Ekonomi Desa
Dalam rangka memperkuat keberlanjutan MBG, kuliah umum menghadirkan Direktur Tata Kelola Pemenuhan Gizi Badan Gizi Nasional (BGN), Sitti Aida Adha Taridala. Ia memaparkan bahwa pelaksanaan MBG terintegrasi melalui sistem digital nasional yang memonitor kualitas gizi dan anggaran secara real-time. Konsep Circular Economy Village (CEV) juga diperkenalkan sebagai strategi penguatan ekonomi desa berbasis pertanian dan energi terbarukan yang membutuhkan dukungan akademisi dalam riset dan inovasi.
MBG sebagai Ruang Praktik dan Inovasi Akademik
Program MBG tidak hanya meningkatkan status gizi masyarakat, tetapi juga memperkuat ekonomi desa melalui pemanfaatan bahan pangan lokal. Melalui peran perguruan tinggi, MBG menjadi wadah yang relevan untuk pengembangan riset, pendampingan masyarakat, dan hilirisasi inovasi yang mendukung program nasional ini.
Dengan sinergi kuat antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat, MBG diharapkan dapat terus berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kalimantan Tengah. (Ptr/betangnews.com)



