Betangnews.com, Palangka Raya — Temuan ulat di salah satu lauk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di MTsN 1 Palangka Raya memicu reaksi cepat dari anggota DPRD Kalimantan Tengah. Ketua Komisi II, Siti Nafsiah, menuntut verifikasi menyeluruh sebelum mengambil langkah resmi dan meminta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memberi penjelasan lengkap atas insiden yang terjadi pada 12 November 2025.
Temuan dan Tanggapan DPRD
Siti Nafsiah menegaskan DPRD tidak ingin bersikap prematur; pihaknya segera menindaklanjuti laporan setelah melakukan cross-check terhadap bukti dan keterangan saksi. Ia juga menegaskan bahwa jika terbukti ada kelalaian SPPG, pihak penyedia wajib bertanggung jawab sesuai ketentuan program. Pernyataan itu muncul saat DPRD mengingatkan pentingnya menjaga keselamatan siswa sebagai prioritas utama.
Evaluasi terhadap SPPG
DPRD meminta SPPG menerbitkan klarifikasi dan segera mengevaluasi proses pengolahan, distribusi, serta manajemen dapur produksi. Siti mendesak agar evaluasi mencakup kepemilikan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dan kompetensi tenaga pengolah agar kejadian serupa tidak terulang. Ia menyoroti bahwa volume produksi besar menuntut pengaturan SDM yang profesional dan standar kebersihan ketat.
Standar Higiene dan Tindakan Lanjutan
DPRD mengimbau semua pihak—sekolah, SPPG, dan dinas terkait—berkoordinasi cepat untuk memastikan kualitas makanan dan keselamatan siswa. Siti menekankan tindakan korektif harus transparan; bila ada kelalaian, sanksi administratif atau kontraktual dapat diberlakukan sesuai aturan program MBG. Masyarakat diharapkan tetap objektif sambil menunggu hasil investigasi resmi.
