Betangnews.com, Palangka Raya — Gubernur Agustiar Sabran turun langsung meninjau progres revitalisasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) di pusat Kota Palangka Raya. Dalam peninjauan ini, ia menargetkan pembangunan rampung pada akhir 2025 dan meminta seluruh pihak memastikan pengerjaan berjalan tepat waktu. Gubernur juga menekankan pentingnya pengawasan bersama agar proyek publik ini menghasilkan fasilitas yang benar-benar berkualitas.
Agustiar mengajak masyarakat dan insan media untuk berani melaporkan jika menemukan kejanggalan di lapangan. Ia menilai keterlibatan publik sangat menentukan kualitas akhir RTH yang sedang dikerjakan. “Kalau menemukan hal-hal yang janggal, segera beri tahu. Kalian juga harus bantu mengawasi pekerjaan mereka,” ujarnya tegas saat berada di lokasi.
Selain memantau progres harian, Gubernur menegaskan bahwa pekerjaan saat ini masih berada sesuai rencana. Ia berharap ritme ini terus bertahan hingga semua tahap diselesaikan tepat waktu dan sesuai spesifikasi.
Fokus Material Alami
Dalam peninjauan tersebut, Gubernur Agustiar dengan tegas melarang penggunaan material sintetis dalam pembangunan area RTH. Ia menuntut setiap elemen—mulai dari pohon, tanaman hias, hingga rumput—harus memakai bahan alami agar kawasan terlihat asri dan nyaman bagi pengunjung.
“Saya tidak mau ada bahan sintetis. Semuanya harus alami—bunga, pohon, rumput. Tidak ada yang lain,” tegasnya. Ia mendorong agar RTH ini benar-benar menghadirkan suasana sejuk yang menjadi ruang publik ramah keluarga dan anak-anak.
RTH untuk Semua Kalangan
Gubernur juga memastikan bahwa RTH tersebut akan menjadi ruang interaksi yang inklusif. Kawasan ini dirancang tidak hanya sebagai ruang hijau, tetapi juga menyediakan tempat bermain anak dan titik berkumpul masyarakat. Ia menegaskan bahwa pembangunan ruang publik harus memberi manfaat luas bagi warga kota.
“Pembangunan itu manfaatnya harus luas, agar semua orang bisa menikmati,” katanya. Agustiar menambahkan bahwa meski tidak semua orang dapat puas sepenuhnya, proyek ini bertujuan melayani sebanyak mungkin masyarakat.
(Ptr/betangnews.com)
