Betangnews.com, Palangka Raya – Maraknya peredaran narkoba dan praktik judi online di Kalimantan Tengah kini dinilai bukan hanya mengancam ketertiban dan keamanan, tapi juga menjadi pemicu meningkatnya kasus perceraian. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Komisi II DPRD Kalteng, Junaidi, saat melakukan reses di Daerah Pemilihan (Dapil) I yang mencakup Kabupaten Gunung Mas, Katingan, dan Palangka Raya.
Junaidi menyebutkan bahwa dari hasil dialog bersama masyarakat, terungkap keresahan terkait dampak sosial yang ditimbulkan dari narkoba dan judi daring. “Ini menjadi perhatian serius karena efeknya sangat merusak, tidak hanya pada individu tetapi juga pada institusi keluarga,” ujarnya, Senin (6/1/2025).
Dalam kesempatan tersebut, warga meminta adanya tindakan nyata dari pemerintah dan aparat penegak hukum (APH) untuk memberantas dua persoalan besar tersebut. Mereka menilai penanganan yang tegas dan terkoordinasi perlu segera dilakukan untuk mencegah kerusakan sosial yang lebih luas.
Sebagai Sekretaris DPD Partai Demokrat Kalteng, Junaidi juga mendorong adanya sinergi antarinstansi agar penanganan bisa lebih cepat dan efektif. Ia menekankan bahwa kolaborasi semua pihak, mulai dari kepolisian hingga tokoh masyarakat, sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari pengaruh destruktif.
Komisi II DPRD Kalteng, lanjutnya, akan terus melakukan pengawasan terhadap upaya penegakan hukum terkait narkoba dan judi online, sekaligus mendorong program-program pencegahan di masyarakat.
“Dengan langkah bersama, kita bisa tekan dampak buruk yang ditimbulkan narkoba dan judol, termasuk meningkatnya angka perceraian,” tandas Junaidi.
Ia berharap momentum Hari Jadi ke-68 Provinsi Kalimantan Tengah dapat dijadikan titik balik untuk memperkuat sinergi dalam menangani persoalan sosial yang mendesak ini.
(Ptr/betangnews.com)
