Betangnews.com, Palangka Raya – Dewan Pengurus Provinsi (DPP) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kalimantan Tengah (Kalteng) mendukung kebijakan pemerintah yang akan menerapkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen hanya pada barang-barang mewah mulai tahun 2025. Kebijakan ini dinilai memberikan angin segar bagi perekonomian Indonesia di tengah ketidakstabilan global.
Ketua DPP Apindo Kalteng, Frans Martinus, menyampaikan apresiasinya terhadap langkah pemerintah yang memastikan penerapan PPN 12 persen tidak akan berdampak pada barang-barang non-mewah. Ia menegaskan bahwa kebijakan ini berpotensi mendorong daya beli masyarakat sekaligus memberikan kepastian hukum bagi pelaku usaha.
“Kebijakan ini akan mendorong konsumsi karena masyarakat akan lebih fokus membeli barang-barang yang mereka butuhkan,” ujar Frans, Selasa, 7 Januari 2025. Menurutnya, dengan penerapan PPN yang hanya menyasar barang mewah seperti pesawat jet pribadi, rumah mewah, dan kapal pesiar, masyarakat dapat lebih percaya diri dalam berbelanja barang kebutuhan sehari-hari.
Selain itu, Frans optimis kebijakan ini dapat menjadi daya tarik bagi investor asing. “Di tengah gejolak ekonomi global, kebijakan ini menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk mendatangkan investasi dari luar negeri,” tambahnya. Langkah ini diyakini mampu memperkuat perekonomian dan menjaga stabilitas daya beli masyarakat.
Pemerintah diharapkan dapat terus memberikan kepastian hukum kepada pelaku usaha, sehingga iklim investasi di Indonesia semakin kondusif. Frans juga menyatakan optimisme bahwa penerapan PPN 12 persen pada barang mewah akan mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan langkah strategis ini, perekonomian Indonesia diperkirakan akan lebih stabil, dan masyarakat dapat terus menikmati pertumbuhan yang inklusif. Kebijakan ini tidak hanya menjadi peluang untuk mendatangkan investasi tetapi juga untuk memperkuat posisi Indonesia di mata dunia.
“Kami optimis kebijakan ini membawa dampak positif yang signifikan bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Frans.
(mitra/betangnews.com)
