Betangnews.com, Palangka Raya — Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Tengah, Tomy Irawan Diran, menyatakan dukungannya terhadap penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Tengah 2025–2029 yang digagas oleh Gubernur H. Agustiar Sabran. Meski demikian, Tomy menegaskan pentingnya menyikapi tantangan fiskal yang berpotensi menghambat pelaksanaan rencana tersebut.
Potensi Penurunan Anggaran Jadi Sorotan
Dalam rapat pembahasan RPJMD bersama jajaran eksekutif, Tomy menyampaikan kekhawatirannya terkait potensi penurunan anggaran pada tahun 2026 hingga 2027. Ia menjelaskan bahwa kondisi tersebut disebabkan oleh melemahnya transfer dana dari pemerintah pusat dan penurunan kinerja Pendapatan Asli Daerah (PAD). “RPJMD ini sangat baik, tapi jangan abaikan tantangan keuangan. Kita harus hitung betul potensi pendanaan ke depan,” ucapnya.
Optimalisasi PAD dan BUMD Dinilai Belum Maksimal
Tomy menekankan bahwa peningkatan PAD menjadi kunci untuk mengurangi ketergantungan terhadap dana pusat. Ia menyebutkan beberapa sektor yang masih bisa dioptimalkan, seperti pajak daerah, kinerja BUMD, pengelolaan aset, serta sektor ekonomi lainnya yang belum digarap maksimal. “BUMD kita sudah dimodali, mestinya ada kontribusi lebih nyata bagi PAD,” ujar Tomy. Ia menilai, penurunan PAD dalam draft RPJMD menunjukkan belum kuatnya sinergi antara perencanaan dan implementasi optimalisasi potensi daerah.
Pengembangan Aset dan Pariwisata Bisa Dorong Kemandirian Daerah
Selain menyoroti BUMD, Tomy juga menyampaikan pentingnya pengembangan aset-aset milik pemerintah provinsi, khususnya yang memiliki potensi ekonomi. Ia menyebut sektor olahraga dan pariwisata sebagai contoh yang patut dikembangkan lebih profesional. “Kita punya potensi besar seperti Tanjung Puting. Kalau dikelola serius, kontribusinya terhadap PAD bisa signifikan,” tambahnya.
Tomy menyampaikan bahwa RPJMD seharusnya tidak sekadar menjadi dokumen prediktif, tetapi juga perlu berbasis strategi konkret, agar bisa menjawab tantangan fiskal sekaligus memperkuat kemandirian daerah secara nyata.
Dengan nada konstruktif, ia berharap agar seluruh program pembangunan yang dirumuskan dalam RPJMD dapat disusun secara realistis, berpijak pada kondisi riil keuangan daerah, namun tetap menggali dan mengoptimalkan seluruh potensi ekonomi yang ada di Kalimantan Tengah.
(Ptr/betangnews.com)