Betangnews.com, Palangka Raya – Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Sutik, menyoroti persoalan klasik yang masih membelit petani di wilayah Samuda, Kabupaten Kotawaringin Timur. Dalam kegiatan reses di Dapil II Kotim–Seruyan, ia menerima banyak keluhan dari masyarakat terkait buruknya akses jalan menuju lahan pertanian yang membuat biaya angkut hasil panen membengkak.
Akses Jalan Jadi Beban Berat Petani
Menurut Sutik, sebagian besar petani di Samuda masih harus menggunakan kelotok kecil untuk mengangkut hasil panen melalui jalur sungai karena jalan darat belum dapat dilalui. Akibatnya, ongkos angkut menjadi sangat tinggi.
“Sekarang satu karung hasil panen saja ongkosnya bisa sampai Rp 25.000. Itu tidak sebanding dengan pendapatan petani. Jalannya sudah ada, tapi kondisinya sangat memprihatinkan,” ujarnya, Selasa (11/11/2025), dikutip dari Tribunkalteng.com.
Sutik menilai kondisi ini ironis di tengah dorongan pemerintah pusat terhadap program ketahanan pangan. Karena itu, ia mendesak pemerintah daerah, baik kabupaten maupun provinsi, agar memprioritaskan pembangunan akses jalan pertanian sebagai bentuk dukungan nyata terhadap kesejahteraan petani.
Koordinasi Antarlevel Pemerintah Diharapkan
Ia menjelaskan bahwa beberapa bantuan alat pertanian seperti mesin panen dan penggilingan dari pemerintah pusat sudah diterima oleh kelompok tani setempat. Namun, manfaat bantuan tersebut belum maksimal karena keterbatasan akses.
“Kalau jalannya dibangun, semua alat bisa dipakai optimal, hasil panen pun mudah diangkut. Saya harap kabupaten, provinsi, dan pusat bisa berkoordinasi agar pembangunan ini cepat terealisasi,” kata Sutik.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa pembangunan jalan poros sepanjang 10 kilometer sudah sangat membantu meski belum diaspal. “Cukup ditimbun agar mobil bisa lewat. Itu saja sudah sangat meringankan beban petani,” tambahnya.
Dorongan untuk Ketahanan Pangan Daerah
Sutik menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur pertanian merupakan langkah strategis dalam memperkuat ketahanan pangan daerah. Ia berharap Pemprov Kalteng dapat mengalokasikan anggaran mulai tahun 2027 untuk proyek jalan pertanian di wilayah selatan Kotim.
“Kalau fokus ke sana, Insya Allah masyarakat akan sejahtera dan Kalteng bisa menjadi lumbung pangan yang kuat,” pungkasnya.
(Ptr/betangnews.com)



