Betangnews.com, Palangka Raya — Dalam tiga tahun terakhir, Kalimantan Tengah berhasil menurunkan kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) hingga tidak lagi masuk dalam daftar lima atau bahkan sepuluh provinsi dengan kejadian terbanyak secara nasional. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalteng, Agustan Saining, menyampaikan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kerja kolektif dan strategi pencegahan yang diperkuat di tengah tantangan lahan gambut yang masih mendominasi wilayah tersebut.
Pencegahan Karhutla: Kerja Kolektif dan Fokus pada Faktor Manusia
Agustan menegaskan hampir seluruh kebakaran yang terjadi di Kalteng berasal dari aktivitas manusia, khususnya kebiasaan membuka lahan dengan cara membakar. Meski cuaca panas mempercepat penyebaran api, bukanlah penyebab utama terjadinya kebakaran. Oleh sebab itu, pencegahan harus difokuskan pada perubahan perilaku dan penguatan pengawasan di lapangan.
Pelatihan dan Perawatan Peralatan Kunci Penanganan Cepat
Dinas Kehutanan Kalteng kini mengintensifkan pelatihan perawatan dan pengoperasian peralatan pemadam kebakaran seperti mesin Waterax dan Ministriker. Pelatihan ini diikuti oleh petugas dari UPT KPH hingga level lapangan, bertujuan agar mereka mampu mengatasi gangguan teknis dan menjalankan pemadaman secara cepat dan efektif di medan gambut yang sulit.
Meningkatkan Kesiapsiagaan untuk Dampak yang Minim
Melalui peningkatan kapasitas petugas, Kalteng berharap tidak hanya mampu menurunkan jumlah kebakaran, tapi juga mengurangi dampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan. Pelatihan ini juga menjadi forum berbagi pengalaman, sehingga strategi lapangan terus berkembang dan semakin efektif dalam menghadapi karhutla.
Agustan menutup pernyataannya dengan optimisme bahwa kesiapsiagaan yang semakin kuat akan menjadikan Kalimantan Tengah lebih tangguh dalam menghadapi ancaman karhutla di masa depan.
(Ptr/betangnews.com)



