BerandaEksekutifPerpustakaan Kalteng Dirombak? Plt Sekda Ungkap Empat Agenda Besar Transformasi Literasi

Perpustakaan Kalteng Dirombak? Plt Sekda Ungkap Empat Agenda Besar Transformasi Literasi

Betangnews.com, Palangka RayaPembangunan SDM Jadi Tolak Ukur Utama. Plt Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, Leonard S. Ampung, menegaskan bahwa pembangunan tidak hanya bergantung pada kemajuan infrastruktur fisik. Ia menyampaikan bahwa inti dari kemajuan daerah terletak pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), salah satunya melalui penguatan peran perpustakaan.

Leonard menyampaikan hal tersebut saat membuka Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Perpustakaan di Aula Bapenda Provinsi Kalteng. Ia menyebut perpustakaan sebagai instrumen strategis yang berperan langsung dalam peningkatan kapasitas dan kualitas masyarakat, terutama di tengah perkembangan zaman yang semakin kompetitif.

Rakorda Pacu Transformasi Perpustakaan Kalteng. Menurutnya, Rakorda kali ini menjadi momentum penting untuk mempercepat pengembangan perpustakaan di seluruh wilayah Kalteng. Ia menilai, tantangan geografis dari pesisir hingga pedalaman menuntut pemerataan akses informasi dan bahan bacaan yang layak bagi seluruh lapisan masyarakat.

Leonard menegaskan bahwa perpustakaan harus dikembangkan secara inklusif dan berkeadilan, menjawab kebutuhan tiap daerah yang memiliki karakteristik berbeda. Ia menyebut bahwa masyarakat di desa sungai, pesisir, dan perkotaan memiliki kebutuhan literasi yang tidak sama, sehingga pengelolaan perpustakaan harus adaptif.

Empat Arah Strategis Pengembangan Perpustakaan. Leonard memaparkan empat fokus utama yang harus menjadi prioritas. Pertama, penguatan perpustakaan berbasis kearifan lokal. Perpustakaan, katanya, harus menjadi “living document” bagi kekayaan budaya Kalteng, termasuk bahasa daerah, cerita rakyat, seni, dan pengetahuan tradisional.

Kedua, percepatan transformasi digital. Leonard menekankan pentingnya digitalisasi koleksi dan layanan melalui pembangunan Perpustakaan Digital Daerah yang bisa diakses hingga wilayah terpencil. Ia menyebut langkah ini sebagai upaya membuka akses pengetahuan seluas-luasnya bagi masyarakat, khususnya generasi muda.

Ketiga, penguatan kolaborasi lintas perangkat daerah. Ia menekankan bahwa pengembangan perpustakaan bukan tugas satu instansi saja. Dinas Kominfo berperan mendukung infrastruktur digital, Dinas Pendidikan menggerakkan literasi sekolah, Dinas PMD mendorong perpustakaan desa, sementara sektor koperasi dan UMKM bisa mengembangkan ekonomi kreatif berbasis literasi.

Baca Juga :  Raperda Disabilitas Mandek di Kemendagri, DPRD Kalteng Desak Evaluasi Dipercepat

Keempat, peningkatan kapasitas SDM pengelola perpustakaan. Leonard menilai bahwa peran pengelola perpustakaan telah berkembang menjadi manajer pengetahuan, fasilitator komunitas, sekaligus agen perubahan. Karena itu, peningkatan kapasitas menjadi kebutuhan tak terhindarkan.

Menutup arahannya, Leonard berharap Rakorda Perpustakaan menjadi forum strategis untuk mengevaluasi peta jalan pengembangan perpustakaan, berbagi inovasi antar daerah, menyelaraskan langkah lintas sektor, dan memperkuat komitmen bersama untuk menghadirkan budaya literasi yang maju di Kalimantan Tengah.

Ia menegaskan bahwa perpustakaan harus menjadi pusat pembelajaran sepanjang hayat yang mampu menjawab tantangan masa kini maupun masa depan.

(Ptr/betangnews.com)
Sumber: mmckalteng / Prokalteng.co

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

Postingan Populer

Komentar Terakhir