Betangnews.com, Palangka Raya – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mengadakan rapat koordinasi di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur pada Kamis (30/1/2025) untuk mengatasi persoalan kerusakan jalan dan bencana alam yang sering terjadi di Kalteng. Dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur H Edy Pratowo, rapat tersebut digelar untuk mempercepat penanganan rusaknya jalan Ruas Bukit Liti – Bawan – Kuala Kurun. Begitu juga dengan ancaman bencana alam tanah longsor dan meluapnya sungai.
Wagub Kalteng menyampaikan bahwa perbaikan ruas jalan yang rusak tidak dapat dilakukan hanya oleh pemerintah provinsi, melainkan memerlukan kerjasama dengan Forkopimda Kabupaten serta pemerintah kabupaten terkait. Selain itu, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran juga menegaskan larangan bagi angkutan batu bara, kayu log, dan CPO lebih dari 8 ton untuk melewati ruas jalan Bukit Liti – Bawan – Kuala Kurun. Keputusan tersebut diambil untuk menjaga kualitas jalan yang semakin rusak akibat aktivitas angkutan berat yang terus meningkat.
Gubernur Sugianto Sabran juga menambahkan bahwa pembangunan Kalteng memerlukan kontribusi dari seluruh pihak, termasuk perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut. Ia mengingatkan agar sektor usaha tetap berperan aktif dalam pembangunan daerah, dengan menjaga dan memelihara infrastruktur yang ada serta mematuhi aturan yang berlaku. Selain itu, ancaman bencana alam seperti banjir dan tanah longsor juga perlu diwaspadai, mengingat curah hujan yang tinggi saat ini dapat berpotensi merusak lahan pertanian dan infrastruktur.
Pemerintah Kalteng juga terus memantau kondisi bencana alam dan telah menyiapkan langkah-langkah mitigasi, termasuk penyediaan pompa air untuk mencegah banjir, terutama di daerah yang rawan terendam seperti area Food Estate di sepuluh kabupaten. Gubernur mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga daya beli dan mendukung ketahanan pangan daerah, salah satunya dengan menanam cabai dan komoditas lain di pekarangan rumah.
Sebagai tambahan informasi, pada Januari 2025, banjir masih terjadi di Barito Selatan dan Kapuas, sementara longsor mengancam wilayah Gunung Mas dan Pulang Pisau. Kerusakan jalan di Bukit Liti – Bawan tercatat mencapai 2,868 KM, sedangkan kerusakan di Bawan – Kuala Kurun mencapai 4,855 KM.
(mitra/betangnews.com)