Palangka Raya, Betangnews.com – Komputasi kuantum kini menjadi sorotan utama dalam dunia teknologi sebagai langkah revolusioner yang menjanjikan kecepatan dan efisiensi jauh di atas komputer konvensional. Teknologi ini memanfaatkan prinsip-prinsip mekanika kuantum, seperti superposisi dan keterkaitan (entanglement), untuk memproses informasi dalam skala yang sebelumnya tidak terbayangkan.
Berbeda dengan komputer tradisional yang bekerja menggunakan bit biner (0 dan 1), komputer kuantum menggunakan qubit yang memungkinkan pengolahan data secara simultan. Hal ini menjadikan komputasi kuantum sangat ideal untuk menyelesaikan masalah kompleks, seperti simulasi molekul dalam penelitian obat, analisis data besar, hingga pengoptimalan logistik dan keamanan siber.
Beberapa raksasa teknologi seperti Google, IBM, dan Microsoft telah berlomba mengembangkan komputer kuantum mereka. Bahkan, Google sempat mengklaim telah mencapai supremasi kuantum, yaitu kemampuan komputer kuantum untuk menyelesaikan masalah yang tak dapat diselesaikan oleh komputer tradisional dalam waktu yang wajar.
Meski potensinya sangat besar, komputasi kuantum masih menghadapi tantangan, seperti kesalahan dalam penghitungan akibat gangguan lingkungan dan biaya pengembangan yang sangat tinggi. Namun, para ahli percaya bahwa teknologi ini akan menjadi tulang punggung era digital mendatang.
Indonesia sendiri mulai melirik teknologi komputasi kuantum untuk mendukung pengembangan sains dan teknologi nasional. Dengan kolaborasi lintas institusi, komputasi kuantum berpotensi membawa Indonesia ke panggung inovasi global.
