Betangnews.com, Palangka Raya – Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) saat ini masih mengalami musim penghujan yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologis, seperti banjir. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan bencana ini. Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut, Renianata, menjelaskan bahwa kondisi cuaca di Kalteng selama tiga hari hingga sepekan ke depan umumnya berawan, dengan potensi hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang.
Renianata menambahkan bahwa pertumbuhan awan hujan di Kalteng meningkat akibat adanya daerah belokan angin dan perlambatan kecepatan angin. Kelembapan udara yang tinggi dan labilitas lokal yang kuat juga mendukung proses konvektif, sehingga meningkatkan potensi hujan di sebagian besar wilayah Kalteng. Masyarakat diharapkan untuk mewaspadai hujan lokal yang sangat lebat, serta dampak bencana seperti tanah longsor, pohon tumbang, dan genangan air.
Data Kajian Risiko Bencana Provinsi Kalteng 2023-2026 menunjukkan bahwa semua kabupaten di Kalteng berisiko tinggi terhadap banjir. Daerah-daerah yang berpotensi mengalami banjir meliputi Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Kapuas, Barito Selatan, Barito Utara, Katingan, Seruyan, Sukamara, Lamandau, Gunung Mas, Pulang Pisau, Murung Raya, dan Barito Timur. Hanya Kota Palangka Raya yang masuk dalam kategori berisiko sedang.
Kepala Bidang Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng, Indra Wiratama, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan penyampaian peringatan dini banjir kepada BPBD Kabupaten/Kota sebagai bagian dari sistem peringatan dini. Mereka juga menyusun rencana kontinjensi banjir dan melakukan sosialisasi untuk mengantisipasi penyebab dan bahaya bencana banjir. Selain itu, pihaknya berkoordinasi dengan instansi terkait untuk normalisasi drainase dan saluran air guna meminimalisir dampak bencana.
(putra/betangnews.com)
