Betangnews.com, Palangka Raya – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terus memperkuat langkah menuju transformasi ekonomi hijau dan berkelanjutan. Hal ini ditegaskan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Setda Prov. Kalteng, Herson B. Aden, saat menghadiri Rapat Konsultasi Regional Produk Domestik Regional Bruto (Rakonreg PDRB) Kalimantan Tengah Tahun 2025 yang berlangsung di Aula Bapperida Kalteng, Selasa (11/11/2025).
Dalam sambutannya, Herson menekankan bahwa pembangunan tidak hanya diukur dari angka pertumbuhan, tetapi dari keseimbangan antara kemajuan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan. “Pembangunan bukan hanya tentang angka pertumbuhan, tetapi bagaimana kita menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan pemerataan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. Hal ini menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat dan daerah,” ujarnya.
Ekonomi Kalteng Tumbuh Positif, Tantangan Masih Ada, Herson menyampaikan bahwa kinerja ekonomi Kalimantan Tengah terus menunjukkan tren positif. Pertumbuhan ekonomi daerah tercatat meningkat dari 4,14 persen pada 2023, menjadi 4,46 persen di 2024, dan melonjak ke 5,36 persen pada triwulan III tahun 2025. Meski demikian, ia mengingatkan agar semua pihak tidak cepat berpuas diri karena masih banyak potensi yang harus digarap melalui kerja sama lintas sektor.
Transformasi Menuju Green Economy, Pemerintah Provinsi Kalteng kini fokus mengubah karakter ekonomi daerah yang masih didominasi sektor sumber daya alam menuju ekonomi hijau melalui hilirisasi industri, penguatan sektor pertanian, UMKM, serta perdagangan rakyat. “Transformasi menuju ekonomi hijau adalah keharusan, bukan pilihan. Dengan hilirisasi dan peningkatan nilai tambah, kita tidak hanya memperkuat ekonomi daerah, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan menjaga lingkungan,” tegas Herson.
Ia menambahkan, penguatan kapasitas fiskal serta sinergi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi Kalteng sebesar 5,60 persen pada 2025 dan 6,03 persen di 2026. Pemerintah juga menargetkan pertumbuhan 7,3 persen pada 2029 sebagai bagian dari kontribusi terhadap target nasional delapan persen.
Langkah Konkret Percepatan Pertumbuhan Ekonomi, Herson turut mendorong percepatan pembentukan Tim Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah (PPED) di beberapa kabupaten seperti Barito Utara, Katingan, Lamandau, Pulang Pisau, dan Seruyan. Ia juga mengimbau agar pemerintah daerah segera menyelenggarakan rapat koordinasi PPED serta mempersiapkan pelaksanaan kick off pengadaan barang/jasa serentak pada Januari 2026. “Laporan sembilan langkah konkret percepatan ekonomi harus segera disampaikan ke Kemendagri melalui laman kendaliekonomi.kemendagri.go.id,” ujarnya.
Melalui forum Rakonreg PDRB 2025 bertema “Penguatan Infrastruktur dan Hilirisasi Sumber Daya Alam yang Didukung oleh SDM Unggul dan Berkarakter Guna Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan,” Herson berharap seluruh pihak dapat menyamakan langkah strategis untuk memajukan perekonomian Kalteng secara inklusif dan berkelanjutan. “Forum ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi dan memastikan pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Tengah benar-benar dirasakan masyarakat luas,” tutupnya.
Kegiatan tersebut juga dihadiri sejumlah narasumber nasional, di antaranya Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS RI Moch. Edy Mahmud, Direktur Pembangunan Indonesia Barat Bappenas RI Dr. Rer. Nat. Jayadi, serta Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalteng Yuliansah Andrias. Acara ditutup dengan penandatanganan kesepakatan antara Pemprov Kalteng dan BPS terkait penyediaan serta pengembangan data statistik untuk mendukung pembangunan daerah.
(Putr/betangnews.com)



