Betangnews.com, Palangka Raya – Anggota Komisi I DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Toga Hamonangan Nadeak, menyoroti kondisi jalan poros Amin Jaya–Rantau Pulut di Kecamatan Seruyan Tengah, Kabupaten Seruyan, yang mengalami kerusakan parah dan belum mendapat perhatian serius dari pemerintah provinsi.
Warga Perbaiki Jalan Secara Swadaya
Toga mengungkapkan, saat reses di daerah pemilihan (Dapil) II yang meliputi Kabupaten Kotawaringin Timur dan Seruyan, ia menerima banyak keluhan masyarakat terkait kondisi jalan yang sangat memprihatinkan. Warga, kata dia, bahkan harus bergotong royong memperbaiki jalan secara mandiri, karena belum ada perbaikan dari pemerintah.
“Sudah berkali-kali masyarakat memperbaiki jalan secara swadaya menggunakan dana urunan, bahkan ada yang minta bantuan perusahaan sekitar agar akses tetap bisa dilalui,” ujarnya, Selasa (11/11/2025).
Jalan Licin dan Sering Timbulkan Kecelakaan
Sekretaris Fraksi NasDem DPRD Kalteng itu menjelaskan, ruas jalan yang diaspal hanya sekitar 1,5 kilometer di Desa Sukorejo, sementara sebagian besar jalur lainnya berlumpur, licin, dan berada di kawasan berbukit. Akibatnya, sering terjadi kecelakaan, termasuk yang melibatkan anak-anak sekolah.
“Sudah banyak korban jatuh, bahkan ambulans pun sering kesulitan melewati jalan berlumpur. Kondisi ini jelas menghambat perekonomian warga dan pelayanan kesehatan,” tegas Toga.
Desak Pemerintah Realisasikan Pemerataan Infrastruktur
Toga menilai, fakta di lapangan tidak sejalan dengan klaim pemerintah bahwa angka kemantapan jalan provinsi telah mencapai 87 persen. Ia menegaskan, pemerataan pembangunan harus dirasakan hingga ke wilayah pedalaman seperti Seruyan Tengah.
“Kita mengapresiasi capaian kemantapan jalan itu, tapi kenyataannya masih banyak ruas yang rusak parah. Pemerintah provinsi harus segera turun tangan agar warga tidak terus terisolasi,” tandasnya.
Politisi NasDem ini berharap, aspirasi masyarakat Seruyan Tengah dapat segera direspons melalui program pembangunan infrastruktur tahun mendatang. “Jangan sampai karena jalan rusak, aktivitas warga terhambat dan ekonomi daerah ikut stagnan,” pungkasnya.
(Ptr/betangnews.com)
