Betangnews.com, Jakarta – Jaksa Agung Sanitiar (ST) Burhanuddin kembali diterpa isu dugaan poligami yang menghebohkan publik. Ia diduga memiliki lima istri, dengan empat di antaranya berprofesi sebagai jaksa. Informasi ini semakin ramai diperbincangkan setelah laporan LSM Jaga Adhyaksa pada tahun 2021 lalu mencuat kembali.
Sumber menyebutkan bahwa istri pertama yang diakui secara hukum adalah Sruningwati Burhanuddin, Ketua Umum Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD). Nama lainnya yang disebut sebagai istri adalah Mia Amiati, Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur; Yuliana Sagala, mantan Wakil Kajati Banten; serta Nurul Wahida Rifal, mantan Kajari Pangkep. Identitas satu istri lainnya belum terungkap.
Dalam peraturan yang berlaku, yaitu PP Nomor 10 Tahun 1983 yang telah diubah dengan PP Nomor 45 Tahun 1990, poligami di kalangan PNS pria hanya diperbolehkan dengan izin pejabat terkait. Namun, hingga kini, belum ada klarifikasi resmi dari ST Burhanuddin maupun Kejaksaan Agung terkait isu tersebut.
Sekretaris Pendiri Indonesian Audit Watch (IAW), Iskandar Sitorus, menilai sebagai pejabat publik, Jaksa Agung harus menunjukkan transparansi dan integritas. Ia menyarankan agar Presiden Prabowo Subianto mengambil langkah untuk menjawab keraguan masyarakat terhadap isu yang berkembang.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta Jaksa Agung tetap fokus bekerja dan tidak terganggu oleh isu ini. Menurut Sahroni, kinerja Burhanuddin selama ini sudah terbukti cemerlang, terutama dalam penanganan kasus korupsi dan penyelamatan aset negara.
Kasus ini menunjukkan pentingnya transparansi pejabat publik dalam menjaga kepercayaan masyarakat. Bagaimana kelanjutan isu ini akan ditanggapi oleh pihak terkait? Publik masih menunggu klarifikasi resmi dari Jaksa Agung dan Kejaksaan Agung.
