Betangnews.com, Palangka Raya – Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Tengah mulai menyoroti potensi kenaikan harga kebutuhan pokok serta peredaran barang kedaluwarsa di pasaran. Peringatan ini disampaikan Wakil Ketua Komisi I DPRD Kalteng, Sudarsono, mengingat aktivitas belanja masyarakat akan meningkat signifikan dalam beberapa pekan ke depan.
Pasokan dan Permintaan Jadi Pemicu Utama
Sudarsono menjelaskan bahwa kenaikan harga umumnya berkaitan erat dengan kondisi pasokan serta lonjakan permintaan menjelang hari besar keagamaan. “Kenaikan harga itu biasanya selalu dimulai karena pasokan barang yang kurang. Atau sebaliknya dipicu juga oleh konsumsi yang meningkat,” ujarnya saat dihubungi melalui pesan daring, Minggu (9/11/2025).
Ia menambahkan, faktor cuaca juga menjadi salah satu penyebab utama terganggunya suplai barang. “Pada saat pergantian musim yang memicu curah hujan berlebih atau sangat minim, tentu berakibat pasokan barang menurun,” jelasnya.
Antisipasi Menjelang Natal dan Tahun Baru
Menurut Sudarsono, kondisi seperti ini kerap berulang setiap menjelang hari-hari besar seperti Natal, Tahun Baru, bahkan bulan Ramadan. “Demikian juga menjelang hari-hari besar, misalnya Natal dan Tahun Baru. Apalagi bulan Ramadan dan Hari Raya, pasti kebutuhan meningkat,” katanya.
Untuk itu, ia menilai pemerintah daerah perlu melakukan langkah antisipatif agar stabilitas harga tetap terjaga dan stok barang aman di pasaran.
Pemerintah Diminta Hadirkan Pasar Penyeimbang
“Oleh sebab itu pemerintah perlu hadir untuk antisipasi. Bisa dalam bentuk intervensi, yaitu mengadakan pasar penyeimbang dan langkah lain yang mampu menjaga ketersediaan barang,” tegas Sudarsono, yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kalteng.
Ia berharap pemerintah daerah dapat bergerak cepat sebelum gejolak harga terjadi, termasuk memperketat pengawasan terhadap produk kedaluwarsa yang kerap beredar menjelang momen perayaan besar. “Langkah antisipatif perlu dilakukan sejak dini agar masyarakat tetap bisa memenuhi kebutuhannya dengan aman dan harga tetap stabil,” pungkasnya.
(Ptr/betangnews.com)



