Betangnews.com, Palangka Raya – Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Tengah, Bambang Irawan, menilai pelaksanaan Car Free Night (CFN) oleh Pemerintah Provinsi Kalteng belum berjalan optimal. Ia menegaskan bahwa kegiatan tersebut harus menjadi ruang strategis untuk penguatan pelaku UMKM dan promosi potensi daerah, bukan sekadar hiburan mingguan.
Menurut Bambang, salah satu aspek yang masih lemah dalam pelaksanaan CFN adalah keterlibatan nyata Bank Kalteng. Ia menyoroti bahwa sebagian besar pelaku UMKM masih bergantung pada layanan perbankan luar, padahal Bank Kalteng seharusnya hadir langsung di lapangan untuk menjangkau nasabah dan memberdayakan pelaku usaha.
“Bank Kalteng jangan hanya menunggu penyertaan modal tiap tahun. Harus turun ke CFN, buka layanan, dan cari nasabah langsung,” ujar politisi PDI Perjuangan itu, Kamis (17/7/2025).
Bambang juga menyoroti frekuensi pelaksanaan CFN yang menurutnya terlalu sering. Ia menyarankan agar agenda tersebut cukup digelar sebulan sekali atau dua kali agar tidak kehilangan daya tarik dan bisa dipersiapkan dengan lebih matang oleh pelaku UMKM maupun panitia penyelenggara.
Ia mengingatkan bahwa lokasi CFN di Bundaran Besar Palangka Raya merupakan titik sentral lalu lintas kota, sehingga pelaksanaan yang tidak terjadwal baik bisa menimbulkan dampak negatif, seperti kemacetan, penumpukan sampah, hingga beban kerja berlebih pada petugas kebersihan dan keamanan.
Selain itu, Bambang menekankan bahwa CFN seharusnya dimanfaatkan sebagai sarana promosi pariwisata lokal. Ia menyayangkan minimnya branding terhadap ikon-ikon wisata khas Kalteng yang bisa menjadi daya tarik pengunjung luar daerah.
“Kalau konsepnya ditata sebagai event wisata, CFN bisa jadi etalase potensi lokal. Tapi sekarang masih lemah dari sisi promosi,” jelasnya.
Sebagai solusi, Bambang mendorong Pemerintah Provinsi untuk mengalokasikan dana khusus bagi penyelenggaraan CFN dan melibatkan lintas sektor, terutama Bank Kalteng, agar UMKM mendapatkan pembinaan, akses modal, serta ruang pertumbuhan yang berkelanjutan.
Dengan konsep yang lebih terarah dan kolaboratif, Bambang meyakini CFN bisa menjadi motor penggerak ekonomi lokal sekaligus ajang promosi budaya dan wisata Kalteng di tengah minimnya ruang publik yang representatif.
(Ptr/betangnews.com)