Betangnews.com, Jakarta – Temuan kendaraan bawah laut di Pulau Selayar, Sulawesi, sempat memicu spekulasi sebagai drone mata-mata. Namun, objek tersebut teridentifikasi sebagai Seaglider, jenis kendaraan bawah laut tanpa awak atau Autonomous Underwater Vehicle (AUV). Alat ini dirancang untuk mengumpulkan data laut dengan aman dan efisien.
Seaglider berfungsi memantau suhu, salinitas, arus, hingga kondisi laut menggunakan sensor canggih. Kendaraan ini berbentuk menyerupai torpedo dengan dua sayap di sisinya, seperti Slocum glider, yang memanfaatkan pompa untuk mengubah daya apung. Teknologi ini memungkinkan gerakan vertikal naik-turun, sekaligus mendorong Seaglider ke depan.
Beberapa negara telah memanfaatkan AUV untuk penelitian dan operasi militer. Amerika Serikat memulai pengembangan pada 1957 di Universitas Washington dan kini menggunakan AUV untuk Angkatan Laut serta keamanan nasional. China dan Inggris juga mengembangkan teknologi serupa untuk operasi militer, termasuk di perairan Asia Pasifik dan konflik seperti Perang Libya.
Indonesia sendiri sedang mengembangkan Unmanned Underwater Vehicle (UUV), yang kini berada dalam tahap penyempurnaan teknis oleh TNI AL. Dengan potensi teknologi seperti Seaglider, pengawasan dan eksplorasi laut Indonesia dapat ditingkatkan untuk menjaga keamanan dan kedaulatan wilayah.