Betangnews.com, Palangka Raya — Pemprov Kalteng Soroti Penurunan Daya Dukung DAS. Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menegaskan bahwa pemulihan Daerah Aliran Sungai (DAS) Kumai merupakan kebutuhan mendesak. Penegasan ini muncul dalam forum konsultasi publik dan pembahasan Rencana Pengelolaan DAS Tahun 2025, ketika berbagai persoalan lingkungan di kawasan tersebut kembali terungkap.
Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, menyampaikan bahwa DAS Kumai menghadapi penurunan daya dukung yang signifikan. Ia menilai persoalan lingkungan dan sosial menjadi faktor yang saling berkaitan, terutama menurunnya kemampuan wilayah tangkapan air di dataran rendah yang memicu banjir dan mengganggu aktivitas masyarakat.
Aktivitas Manusia Dianggap Tekan Lingkungan. Yuas menjelaskan bahwa kegiatan pelabuhan, permukiman, perkebunan, hingga pengelolaan kawasan konservasi memberi tekanan besar pada kondisi DAS. Ia menegaskan perlunya intervensi yang lebih terarah, terutama karena aktivitas-aktivitas tersebut terus memengaruhi keseimbangan ekosistem.
Data Presisi Jadi Kunci Penyusunan Kebijakan. Menurut Yuas, pengelolaan DAS tidak akan efektif tanpa basis data yang akurat. Karena itu, ia menekankan pentingnya pengumpulan dan kurasi data presisi agar rekomendasi dalam dokumen rencana pengelolaan benar-benar sesuai kebutuhan dan kondisi lapangan.
Pemprov Kalteng berharap rencana pengelolaan DAS Kumai menjadi pedoman lintas sektor yang menggambarkan karakteristik wilayah secara menyeluruh. Dokumen ini diharapkan dapat melahirkan kebijakan yang menyelaraskan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi secara berimbang demi keberlanjutan jangka panjang.
(Ptr/betangnews.com)
Sumber: Prokalteng.co



