Betangnews.com, Palangka Raya – Lima daerah di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) masih dilanda banjir yang telah berlangsung sejak dua pekan terakhir akibat musim hujan. Wilayah terdampak meliputi Kota Palangka Raya, serta Kabupaten Pulang Pisau, Kapuas, Lamandau, dan Kotawaringin Barat. Pemerintah dan masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan yang dipicu oleh cuaca ekstrem.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng, curah hujan tinggi di daerah hulu telah menyebabkan kenaikan debit air di sejumlah sungai besar, seperti Sungai Kahayan, Sungai Sabangau, dan Sungai Rungan. “Meskipun ada penurunan tinggi debit air di beberapa wilayah, kewaspadaan tetap diperlukan karena cuaca ekstrem masih berlangsung,” ungkap Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBPK Kalteng, Alpius Patanan, Rabu (4/12/2024).
Berdasarkan pantauan prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut, curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang diperkirakan terjadi hingga 10 Desember 2024 di seluruh kabupaten/kota Kalteng. “Kondisi cuaca umumnya berawan hingga hujan ringan, tetapi potensi hujan sedang hingga lebat tetap ada di sebagian besar wilayah Kalteng,” jelas Bintang Galih, prakirawan setempat.
Untuk mengantisipasi dampak banjir, BPBD Palangka Raya telah mendirikan posko induk, posko lapangan, posko kesehatan, posko pengungsian, serta posko relawan. Masyarakat diimbau untuk memperhatikan informasi resmi dari BPBD dan mengikuti petunjuk evakuasi jika diperlukan.
Salah satu wilayah terdampak parah adalah Kota Palangka Raya. Plt Kepala BPBD Palangka Raya, Hendrikus Satria Budi, menyebutkan bahwa meskipun ada penurunan debit air hingga 5 cm, potensi banjir susulan tetap ada karena debit air di hulu Sungai Rungan masih tinggi.
“Kami terus memantau kondisi setiap hari dan memastikan kesiapan posko pengungsian untuk warga yang membutuhkan. Warga di kawasan rawan banjir harus tetap waspada terhadap potensi hujan lebat,” tambah Hendrikus.