Betangnews.com, Katingan – Kasus dugaan pembunuhan dan pencurian yang dilakukan oleh Brigadir AK terhadap Budiman Arisandi, seorang warga Kecamatan Katingan Hilir, Kabupaten Katingan, menuai perhatian publik. Anggota Komisi III DPR Fraksi Golkar, Rikwanto, mengaku heran dengan tindakan Brigadir AK yang dianggap brutal dan melampaui batas wajar.
Rikwanto menyoroti kemudahan Brigadir AK dalam menggunakan senjata api untuk menembak orang lain. “Ya, kalau kita lihat ceritanya tadi, itu mudah saja dia, putar sana tahu-tahu dor, putar lagi, tahu-tahu dor,” ucap Rikwanto saat rapat Komisi III DPR bersama jajaran Polri di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.
Ia menilai bahwa tindakan Brigadir AK tidak hanya mencederai norma hukum tetapi juga menunjukkan sikap yang lebih kejam dari seorang mafia. Menurut Rikwanto, perilaku seperti ini sangat mengkhawatirkan, mengingat seorang aparat seharusnya menjadi pelindung masyarakat, bukan justru menjadi ancaman.
Dalam kesempatan itu, Rikwanto mendesak Kapolda Kalimantan Tengah, Irjen Djoko Poerwanto, untuk melakukan penyelidikan mendalam terhadap kasus ini. Ia meminta agar pemeriksaan tidak hanya terfokus pada Brigadir AK, tetapi juga kepada anggota lainnya yang mungkin memiliki keterlibatan atau mengetahui insiden tersebut.
Rikwanto menekankan pentingnya langkah serius dari kepolisian untuk menjaga kepercayaan publik. Ia berharap kasus ini ditangani secara transparan dan adil, sehingga memberikan rasa keadilan bagi keluarga korban dan masyarakat yang menjadi saksi kejadian ini.
Kasus Brigadir AK ini menjadi sorotan nasional dan memunculkan banyak pertanyaan mengenai prosedur penggunaan senjata api oleh anggota kepolisian, serta sejauh mana pengawasan internal terhadap tindakan anggotanya.
